Rabu, 22 Februari 2012

Software Quality Factor




ANALISA SOFTWARE QUALITY FACTOR PADA

"PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MITRA PRODUKSI SIGARET"


Perusahaan Mitra Produksi Sigaret sudah menggunakan pencatatan transaksi dan pembuatan laporan akuntansi dengan sistem yang terkomputerisasi. Beberapa kekurangan yang ditemui pada sistem lama yaitu tampilan sistem belum berbasis graphic user interface (GUI) dan sistem belum mendukung Client-Server.
Sehingga, pada Tugas Akhir ini akan dibuat perangkat lunak sistem informasi akuntansi berbasis graphic user interface (GUI), mendukung teknologi Client-Server, sistem backup-restore, portabilitas dan konsolidasi laporan keuangan.
Hasil dari pembuatan Tugas Akhir ini berupa sistem informasi akuntansi dengan dukungan portabilitas sehingga aplikasi dapat digunakan baik terhubung dengan server (online
mode – server database) atau tidak terhubung dengan server (offline mode – virtual database). Aplikasi juga mampu menampilkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan gabungan dari laporan keuangan kantor cabang.


Analisa Faktor Usability oleh McCall :

·        Pengertian Usability
Usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan masukan dan mengartikan keluaran program.
·        Analisa Tugas Akhir
Seperti yang dipaparkan di atas bahwa Tugas Akhir ini memiliki tahapan yang harus dilalui untuk , yaitu : Requirement analysis, Analysis/preliminary design, Detailed design, dan Implementation, Pembuatan Aplikasi, dan Pengujian Aplikasi
·        Resume
Pada tahap requirement analysis terdapat 4 proses yang dilakukan, yaitu :
o   Functional requirements : mendefinisikan apa yang seharusnya sistem dapat lakukan. Functional requirements meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang diperoleh dari informasi tentang legacy system yang dikembangkan dan analisis survei pihak terkait
o   Domain modeling : menyaring dan memperbaharui entitas sepanjang projek dan merefleksikan pemahaman “ruang masalah”. Domain modeling bertujuan menyelesaikan masalah komunikasi pada projek dengan menetapkan vocabulary umum yang didapat dari ruang masalah. Domain modeling merupakan pencegahan pertama jika terjadi kebutuhan yang ambigu
o   Behavioral requirements : mendefinisikan bagaimana user dan sistem akan berinteraksi
o   Milestone 1 : Requirements : memastikan bahwa use case sesuai dengan harapan customer dengan meninjau ulang functional requirements

Pada tahap analysis/preliminary design terdapat 3 proses yang dilakukan, yaitu :
o   Robustness analysis
o   Memperbaharui domain model
o   Milestone 2

Pada tahap detailed design terdapat 4 proses yang dilakukan, yaitu :
o   Sequence diagramming : menjelaskan proses yang terjadi pada sistem dalam mengolah object. Perancangan sequence diagram mengacu pada use case diagram yang telah didefinisikansebelumnya.
o   Membuat class diagram class diagram memiliki semua entitas yang ada pada robustness diagram, memiliki fungsi-fungsi operasi yang ada pada sequence diagram, dan memiliki atribut yang ada pada GUI
o   Membersihkan model statis : langkah akhir sebelum melakukan tinajuan ulang terhadap detail desain. Dengan demikian pekerjaan harus sesuai dengan proses bisnis, kebutuhan proyek, aplikasi desain frameworktopology Deployment, dan seterusnya
o   Milestone 3 : Critical design review : proses ini bertujuan untuk memastikan bagaimana desain lebih detil sesuai dengan apa yang dispesifikasikan kebutuhan, meninjau ulang kualitas desain, memeriksa kelanjutan pesan dari diagram sequence.

Pada tahap implementation terdapat 3 proses yang dilakukan, yaitu :
o   Coding/unit testing : menulis kode program dan melakukan pengujian unit
o   Integration and scenario testing : melakukan pengujian integrasi pada use case dengan scenario basic course dan alternate course
o   Code review and model update : meninjau ulang kode program dan memperbaharui model untuk langkah pengembangan selanjutnya.

Pada tahap pembuatan aplikasi rancangan yang telah ditentukan sebelumnya akan digunakan untuk membuat aplikasi. Kemudian untuk tahap pengujian apliaksi dilakukan pengujian aplikasi apakah semua fungsi yang ada dapat berjalan di aplikasi. Pengujian program yang telah dibuat, apakah sudah sesuai atau belum dengan tujuan tugas akhir. Lalu Analisis hasil output dari program, apakah output yang dihasilkan sudah tepat. Bila ada fungsi yang belum berjalan, maka perlu dilakukan revisi aplikasi sehingga semua fungsi dari aplikasi dapat berjalan semua



Analisa Faktor Portabilitas :

Pengertian Portabilitas
  • Persyaratan Portabilitas cenderung menekankan pada kemampuan adaptasi dari sistem perangkat lunak untuk lingkungan lainnya yang terdiri dari hardware yang berbeda, sistem operasi yang berbeda, dan sebagainya. Persyaratan ini memungkinkan untuk terus menggunakan perangkat lunak yang sama dalam situasi yang beragam atau untuk menggunakannya secara bersamaan dalam situasi perangkat keras dan sistem operasi yang beragam.
Analisa Portabilitas pada Tugas Akhir ini :
  • Aplikasi yang dirancang dan dibangun ini merupakan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .Net dan database MySQL. Berdasarkan abstrak dari Laporan Tugas Akhir ini, pembuatan aplikasi dimulai dengan membuat desain dari sistem informasi akuntansi. Desain proses aplikasi serta desain database menggunakan UML. Sistem informasi akuntansi ini mempunyai dukungan portabilitas sehingga dapat digunakan baik terhubung dengan server (online mode – server database) atau tidak terhubung dengan server (offline mode – virtual database). Aplikasi yang dibuat ini juga dapat menampilkan laporan keuangan konsolidasi yang merupakan gabungan dari laporan keuangan kantor cabang.
    Setelah menganalisa Tugas Akhir ini, dapat kami temukan bahwa terdapat keunggulan dari Quality Factor Software pada bagian Portability. Pada Laporan Tugas akhir ini, dijelaskan bahwa aplikasi ini menggunakan Pemrograman ADO.NET pada XML. Pemrograman ADO.NET pada XML digunakan untuk dukungan portabilitas, yaitu mengaktifkan fitur Offline mode pada aplikasi aSIA Project. Dalam keadaan standart (Online mode), aplikasi berjalan dengan mengambil data dari database server (MySQL). Sedangkan jika aplikasi tidak terhubung dengan database server, aplikasi      ini berjalan dengan menggunakan database virtual. Database virtual adalah teknologi pemrograman ADO.NET pada XML dengan memadukan XML Schema dan XML FileSelain itu, kelebihan dari fitur Offline mode yaitu user dapat menginputkan transaksi tanpa harus terhubung dengan server dan cukup meng-import file transaksi (XML File) untuk memperbaharui database server. Dijelaskan pula bahwa user harus terlebih dahulu meng-export file transaksi terakhir dari database server agar dapat menggunakan fitur offline mode dan hasil dari export file transaksi berupa XML File yang kemudian digunakan sebagai sumber data dan media penyimpanan saat menjalankan fitur Offline mode.

    Dari penjelasan laporan tersebut, dapat kami analisis, bahwa aplikasi ini memenuhi Faktor Kualitas Perangkat Lunak yaitu Portability, karena dapat dijalankan pada kondisi offline mode dan juga online mode.

Sumber :

  • Laporan Tugar Akhir dengan judul : Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Mitra Produksi Sigaret.
  • Software Quality Assurance (Daniel Galin)
Nama Kelompok :
Achmad Kamal 5208100137
Innike Desy Kristianti DK 5209100034

Tidak ada komentar:

Posting Komentar